
BRMP Usung Inovasi Digital Unggulan Siscrop 2.O pada Workshop APEC 2025 Korsel
Dalam upaya memperkuat efektivitas pemantauan lingkungan di sektor-sektor produktif, Organisasi Penilaian dan Penegakan Lingkungan Hidup Peru (OEFA) menginisiasi sebuah workshop bertajuk “Technology Innovation Workshop for Environmental Monitoring, Using Technologies Such as Artificial Intelligence and Big Data in Productive Activities”, yang dilaksanakan pada 31 Juli hingga 1 Agustus 2025 di Incheon, Korea Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda Third Senior Officials’ Meeting (SOM3) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan menjadi platform kolaboratif antarnegara yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai ekonomi anggota APEC, termasuk pejabat pemerintah, akademisi, serta pakar teknis di bidang pengawasan lingkungan. Workshop ini diselenggarakan di bawah koordinasi Direktur Pengawasan Lingkungan untuk Aktivitas Produktif OEFA, yang sekaligus bertindak sebagai Project Overseer dari Proyek APEC DESG_102_2024A.
Indonesia hadir dalam forum ini melalui keikutsertaan Dr. Haris Syahbuddin, Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Tanaman Pangan, yang ditugaskan oleh Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) untuk menyampaikan inovasi digital unggulan sektor pertanian nasional, yakni aplikasi SISCROP 2.0. Dalam sesi presentasinya, Dr. Haris memperkenalkan bagaimana Indonesia telah memanfaatkan teknologi satelit Sentinel-1 dalam sistem pemantauan pertanian secara presisi melalui pengembangan Sistem Informasi Standing Crop (SISCROP), yang dikembangkan oleh BRMP – Kementerian Pertanian RI.
SISCROP 2.0 dirancang untuk memantau pertumbuhan tanaman padi secara berkala, dengan akurasi tinggi berkat penggunaan teknologi radar Synthetic Aperture Radar (SAR) yang dapat menembus awan dan memungkinkan pemantauan konsisten di wilayah tropis. Sistem ini tidak hanya mendeteksi fase pertumbuhan tanaman mulai dari fase tanam hingga panen tetapi juga mampu memperkirakan luas tanam dan potensi produksi, serta menghasilkan peta tematik spasial yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data.
Lebih dari sekadar alat pemantauan, SISCROP berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan ketepatan distribusi sumber daya pertanian seperti benih dan pupuk. Dalam konteks forum APEC, praktik yang dibagikan Indonesia melalui BRMP diharapkan menjadi referensi inspiratif bagi negara lain dalam mengembangkan sistem pemantauan lingkungan yang adaptif, berkelanjutan, dan berbasis inovasi teknologi. Dengan demikian, kehadiran Indonesia dalam workshop ini tidak hanya memperkuat posisi diplomatik dalam kerja sama regional, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat terhadap transformasi digital di sektor pertanian untuk menjawab tantangan global secara kolaboratif dan visioner.